Thursday, July 16, 2009

kesasar=pusinggg


Sudah tiga tahun lamanya aku tinggal di Surabaya tempat aku kuliah. Menjalani hari-hari layaknya masyarakat setempat harus aku lakukan agar bisa beradaptsi dengan mereka. Namun demikian, waktu yang tidak sedikit itu ternyata belum dapat membuatku terlalu hafal dengan jalan yang sering aku lalui tiap hari untuk pergi ke kampus.

Ada cerita lucu waktu aku hendak mau ke masjid yang terletak di tengah kampus. Karena tidak begitu tahu jalan menuju kampus, aku jadi kesasar dan harus muter-muter gang lebar dan sekitarnya. Sebenarnya sih bukan karena aku tidak tahu jalan, tapi lebih tepatnya aku tidak tahu informasi alias ketinggalan berita. Maklumlah selama tiga tahun kuliah aku hanya melewati satu arah jalan saja menuju kampus, jadinya aku kurang begitu tahu tentang informai jalan-jalan alternative lainnya

Ceritanya begini, waktu itu malam jum’at. Seperti biasa organisasi kampus yang aku ikuti mengadakan rutinitas dibaiyah di masjid, dan aku pun sudah bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan itu sedari siang tadi. Tapi sayangnya, sore itu aku ketiduran dan ketika terbangun ternyata jam telah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Aku telat. Akhirnya aku bergegas sholat isya’ dan berangkat ke kampus.

Karena buru-buru dan takut ketinggalan acara, akhirnya di jalan aku memutuskan belok dan melewati jalan alternative yang kata temen-temen lebih deket tepatnya dibelakang kampus. Sambil jalan aku berpikir, sebenarnya jalan ini sama jauhnya dengan jalan yang setiap hari aku lewati. Bahkan mungkin kalau mau diukur dengan meteran mungkin jalan ini lebih jauh dibandingkan jalan yang biasanya. “Ah g’ pa2 lah yang penting aku bisa sampai lebih cepat walawpun harus bersusah payah” batinku mencoba bersabar.

Aduh betapa jengkelnya hatiku ketika sampai di pintu gerbang belakang kampus yang tidak begitu besar bahkan sangat kecil karena hanya bisa dilewati oleh satu orang, ternya pintu itu tertutup.Konon, pintu itu tertutup karena ada pembangunan.” Aduh, kenapa aku luoa kalo disini ada pembangunan….!” Batinku menyesali. Akhirnya terpaksa aku harus balik ke jalan semula.
Sambil berjalan lesu, aku teringat ada jalan alternative di gang kecil di gang sebelah, aku tahu itu jalan itu dari temenku. Katanya dia sering melewati jaln itu pergi ke kampus karena jalan itu sangat dekat dengan kampus . Aku seperti punya semangat baru. Akhirnya aku melanjutkan perjalanan menuju gang yang aku maksud tadi. Setelah berjalan yang tak kalah jauhnya, akhirnya aku sampai juga pada gang itu. Namun aku harus kesal untuk kesekian kalinya. Ternyata gang yang aku maksud tadi ternyata sudah lama ditutup karena lalu lalang mahasiswa mengganggu masyarakat tersebut. Aku ketinggalan berita.

Akhirnya dengan kekesalan aku terpaksa harus kembali ke jalan yang biasanya. Tapi tiba-tiba badanku terasa berat sekali, aku jadi susah melangkah, kakiku lelah, ah aku capek. “Ya Allah, betapa sulitnya pergi ke rumahMu “ satu pelajaran yang aku dapat. Kalau kamu telat bangun untuk pergi ke masjid, maka kamu harus muter-muter gang lebar dan sekitarnya.


Tuesday, June 30, 2009

Bosan.....!



Akhirnya aku berani menyimpulkan bahwa pekerjaan yang paling membosankan adalah menunggu. Dari beberapa hal yang tidak aku sukai ternyata menunggu menduduki rating pertama. Menunggu begitu menyebalkan bagiku. Pekerjaan itu seperti nightmare. Setiap kali menunggu aku selalu gelisah. Akankah yang aku tunggu akan datang atau berhasil. Menunggu sangat menyita banyak waktu. Bukankah kita dapat melakukan hal yang lain yang lebih bermanfaat dan produktif dari pada hal yang satu itu.

Aku heran kenapa ada sebagian orang yang begitu senang menunggu. Mereka bilang menunggu adalah kata lain dari bersabar. Banyak manfaat yang bisa kita ambil ketika menunggu. Ada kepuasan tersendiri dari menungu. Apalagi kalau yang ditunggu sesuai dengan harapan. Itu sih kata mereka, tapi menurutku menunggu tetap saja membosankan, tidak ada manis-manisnya walaupun dilihat dan dicermati dari sudut terjauh bahkan terdekat sekalipun.

Anehnya entah kenapa setiap hari ada saja aktifitas yang membuatku harus menunggu. Sepertinya menunggu ditakdirkan menjadi bayanganku. Semakin aku menjauh dan menghindar, malah aku semakin harus menunggu. Seperti saat ini bahkan ketika aku menulis tulisan ini aku sedang menunggu. Aku harus menunggu datangnya sinyal hotspot. Aku terpaksa melakukannya karena ada tulisan penting yang harus aku kirim lewat email dan hari ini sudah jatuh deadline. Kalau waktunya melewati batas yang dijanjikan, aku bakal tertimpa musibah besar. Aduh sebelnya!!!


Sunday, June 14, 2009

feel comfort in a plane

Hello Friend..!
Before reading my new posting, I just want to say that actually this is not a serious writing. It is simply the result of my work of my translation and interpretation class’s assignment. In that time we got to translate a text that has to do with safety guide in a plane. So that. Just take it easy if you find any mistake and something odd that has to do with my sentence’s structure etc, just share and visit me through my guest book. Just one simple word, “I’m trying”.

Welcome on board. Please put the hand baggage in the compartment overhead or under your seat. Do not leave valuable goods during transit stops and remember to recheck that you have all you’re belonging when you disembark.

Please read the guide pamphlet in seat pockets and watch the pre-flight demonstration. Keep staying with seatbelts when the aircraft is taking off and landing. For your comforts, we suggested to keep your seatbelt fastened during flight. Life jackets are available under your seat.
In accordance with government regulation, please do not operate mobile phone, TV set or radio because can interfere with the aircraft navigational equipments. Laptop computer, calculator and personal stereo set, may be used.

In accordance with International flight safety regulation, we would remain passengers that we are not allowed to serve alcoholic beverages to passengers who appear to be intoxicated. Passengers are not allowed to consume alcoholic beverages other than those that served by flight attendant

Flying on delay rate can cause dehydration, so you should drink plenty non alcoholic beverages. Changes of altitude can cause earring discomfort, which is eased by swallowing or yawning. Furthermore, the cabin environment can make contact lenses discomfort able, so consider removing them.

You do not need to reconfirm reservation weather in domestic or international flight. Passengers may have reservation confirm automatically by providing home/hotel contact details, when making reservation. If you wish to cancel the flight, please notify Garuda Immediately.

In addition, special arrangements are made for care of the elderly passengers, who in unhealthy, expectant woman, babies, passengers with disability or those with special dietary reason.



Friday, June 12, 2009

Social's effect



Aku tidak tahu, kenapa aku menulis tulisan ini. Entah karena aku memang bener-bener ingin berbagi ilmu dengan pembaca, atau karena dorongan kekesalanku atas orang-orang yang pura-pura tidak sadar akan tanggungjawab mereka terhadap organisasi yang mereka emban atau bahkan mereka tidak tahu menahu.

Entahlah, aku tidak mau memusingkan niatku. Yang aku ingat aku hanya ingin menulis untuk mencurahkan semua isi hatiku.
Manusia diciptakan oleh Allah dengan berbagai macam problematikanya. Sehingga antara satu orang dengan lainnya pastilah berbeda. Oleh karena hal itu , maka pribadi satu orang dengan yang lain tidak akan mungkin sama.

Aku mungkin sudah melupakan hal itu. Namun demikian, perlulah diperhatikan yang namanya hidup tetaplah memiliki sebuah peraturan. Apalagi kalau sudah bersinggungan dengan orang lain (baca, sosial). Banyak hal yang perlu kita pertimbangkan sebelum kita melakukan atau memutuskan sesuatu, karena semua tindakan kita perlu dipertanggungjawabkan Seseorang tidak bisa berbuat semau dengkulnya sendiri tanpa menghiraukan akibat dan konsekuensi dari sikapnya itu.

Hak dan kewajiban, aku tidak ingin membahasnya secara detail. Alasannya term itu sudah sangat difahami dan sudah diluar kepala. Bahkan anak SD pun bisa dengan cekatan menjawab bila ditanya apa itu hak dan kewajiban. Namiun pada realitanya, masih banyak orang-orang yang belum bisa menerapkan dan mensinergiskan keduanya. Padahal antara hak dan kewajiban memiliki keterkaitan yang sangat erat. Seseorang belum bisa mendapatkan haknya bila kewajiban yang dia miliki beum ia selesaikan.
Seharusnya kita harus lebih memahami hak dan kewajiban dari pada anak SD dengan menafsirkannya pada praktek kehidupan yang nyata dengan cara yang bijaksana sesuai apa adanya hak dan kewajiban. Lebih-lebih ketika kita berada dalam sebuah organisasi sebagai miniature kehidupan bermasyarakat nantinya.

Banyak orang-orang yang saya temui sering mengkambing hitamkan perbedaan pribadi seseorang sebagai pembenaraan untuk mengacuhkan permasalahan orang-orang yang berleha-leha meningalkan kewajiban dan tanggung jawab mereka sehingga banyak yang dirugikan karena perbuatannya itu

Memang sangat sulit untuk mengaplikasikan kedua hal itu dalam kehidupan ini, karena kita hidup pada zaman yang tidak seimbang dan berhadapan dengan banyak kepentingan. Namun, bukankah hidup itu adalah sebuah piihan. Tuhan menciptakan dua jalan, baik dan buruk untuk menuju ridloNya. Kemudian tinggal manusianyalah (baca,kita) yang harus pintar memilih jalan mana yang harus kita tempuh untuk sampai pada keridloan Allah. Rasa egoisme mementingkan diri sendiri memang harus kita kesampingkan dan kita korbankan agar bisa mewujudkan impian kehidupan yang manis. Dan hanya dengan sikap saling menghormati dan menghargai orang lain hidup ini akan lebih indah dan damai.




Wednesday, June 3, 2009

THE SALARY



Economic growth in Indonesia has been increasing fast as the time go by. It is proven by many companies, which appear and exist everywhere. from the high scale levels such as state’s companies, private companies to the law scale ones such as home Industry. Above all, all the companies own common structural rules, which are attached for all peoples in those companies. From executive position as the highest level to employee position as the lowest level, as well as in common rules of payment wage. Each enterprise give more salary for who are in highest position.

As matter of fact, there are many employees in lowest position claimed that it is not fair for the executive fit to earn more salary than they are. There for, they made any strike to make their dream comes real. In addition, it is fit for employees to get what the executive get for their hard work and loyalties to the company. In spite of that, many people in Indonesia argued that it is fair for the executive to earn far more money than the lowest level employee based on several arguments.

First condition, the executives have harder work than the employees do. They not only work by their power but also they have to utilize their brain hard to finish the company’s businesses. It is very hard and exhausting for them. because in the same time they have to devote their thought and time to do best and to be the best. Moreover, they have to bring their work at home and release their rest of time for the sake of the company progress and prosperity. Because their work sometimes cannot be finished in the company. Whereas a home is place for taking a rest and having good time with family, after all daylong work. Unlike the executive, the employees only work with their muscles. They do not need to devote their thought entirely to finish work. Because they work qualitically is easy and light in weight. Even though what employees done is also tiring and exhausting, but at least they can take rest much in the home. Because their work is always, be done and finish punctually in factory.

Second condition, the executives also have great responsibility, whether to the entire company and responsibility to the employees. to the company, an this responsibility will take great risk if they do not do it professionally and even bankruptcy the company will face. In entire company they are responsible in handling general policies to decide appropriate wisdoms in increasing company progress. Supporting the development of company there are some examples of general policies. Just like rising network. The executive as the decision makers have to be very selective in determine who will be their partner. Beside that, they have to maintain their good intercourse. Because this good intercourse will ease the company access to be developed. Not only in this way, the executives also have responsibility in advertising matter. They have to be really innovative in selecting and deciding of good word to be published and also in searching for advertising place which conducive and strategy to promote and demonstrate the product and even the company enterprise. In addition, they also must have good strategic in order not lose in competition business against the other companies.

Beside responsibility to the entire company, they also responsible to the employees prosperity, the executive should provide the salary for the employee’s right and have to pay them in time, otherwise they will quit working and this risk will inhibit production mobility. And if it happens, the company will take the burden great deal of damages. While the employees do not have any entire responsibility in developing and maintaining company progress where they work. They employees just work and finish their work and the end they get their salary without thinking of company fate.

Third condition, in several private company which is ruled by certain peoples, it is not taboo, if they give more salary to the executive who has achievement in the company advances. This is exactly normal. Because company do that to appreciate them. The same thing could be done to the employees. The owners of the company can also give more salary to the employees who have best job result than their usual salary.

The lastly, it is difficult to apply and to be accepted in the executive occupation. First, they must have high education background. Nowadays the common measure of lowest education background in all companies is BA degree’s graduation. In common public assumption, graduation of BA degree have had enough skills to work in a company. Nevertheless, it is a quite hard to deserve BA degree, people have to spend their much money and utilize their long time hard. Secondly, they must have many experiences of working at least in the company where they live in before. Experience is one of requirements for apply the executive position in certain company. Because company cannot take the worst risk by recruit, wrong people in joining in that company. The third, People must have certain skills, such as vision, meaning that they can se the opportunity while the other peoples simply cannot. Beside that, people must to be innovative enough, meaning that in certain condition or situation, they is claimed to be able to release idea or creation that is interestingness and different. but on the contrary labor, whoever can apply for to become labor, so long as he/she will work, having work spirit and not lazy. Simplicity, there is no clauses which difficult to apply for to become labor, including education background. Graduate of senior high school and junior high school can apply for job as labor. Having working experience or do not have is not so reckoned. Nevertheless, it does not mean that any people can be accepted to be labor. Because to become labor also have to have skill as according to type of effort at the company is applied for. But however it is not really hard is compared to what the executive’s applier do.

To conclude, far more salary is exactly proper to be earned by the executive. It is dealt with their hard exertion in reaching out the executive of occupation and their effort in implementing their responsibility to the company and to the employee’s prosperity.





Bocah vs Nasib



Hari ini hari minggu, semua aktiftas perkuliahan libur. Namun bagiku, hari minggu sama ja dengan hari-hari aktif yang lain. Walaupun aku bukan seorang aktifis sejati, tapi kegiatanku sangat padat bahkan dihari libur. Dan hari ini aku harus ke Sidpoarjo untuk mengikuti pembinaan MSQ, sudah satu bulan lebih aku mengikuti kegiatan itu, katanya sebagai persiapan untuk mengikuti MTQ provinsi cabang MSQ tahun ini yang diselenggarakan bulan Mei mendatang. Tapi sebenarnya bukan hal itu yang ingin aku ceritakan kali ini, melainkan sebuah pemandangan yang begitu menyentuh perasaanku yang baru saja aku lihat.
Cerita ini berawal ketika aku berada di dalam salah satu angkot dalam perjalanan pulang dari pembinaan. Seperti biasa, angkot yang aku tumpangi berhenti untuk menunggu dan mengangkut penumpang lainnya di salah satu terminal di Surabaya. Pada saat itu aku melihat seorang anak laki-laki yang sedang berdiri tak jauh dari angkot yang aku tumpangi. “siapa anak itu gerangan, apa yang ia lakukan di tengah terik matahari begini?”batinku memeriksa. Tak lama kemudian anak itu mondar-mandir mendekati penumpang yang baru saja turun dari bus kota sembari berteriak,”Blitar,Blitar.pak!”. “Ya Allah , ternyata dia calo penumpang!”
Bocah laki-laki itu bejalan sambil memicingkan mata karena silau matahari . Hari ini matahari bersinar begitu terang, namun demikian, panas mentari tidak menjadikan semangat anak laki-laki itu pudar. Ia dengan gesitnya berjalan kesana kemari, sesekali berlari untuk mencari penumpang. Bahkan ia harus berlomba dengan calo-calo angkot yang lain. Ia tidak peduli akan Keringat yang bercucuran, yang penting baginya dia mendapatkan penumpang.
Sejenak aku perhatikan bocah itu. kira-kira umurnya tidak jauh dari umur adikku, mungkin dia berumur 14 tahun itu, mungkin juga dia lebih muda dari itu. Postur tubuhnya tidak begitu tinggi, rambutnya sedikit pangjang dan agak kusam, mungkin karena ia tidak begitu punya banyak waktu untuk sekedar merapikan rambutnya, atau mungkin ia tidak punya banyak uang untuk membeli shampo. Kulitnya lebam karena sering berada di bawah terik matahari, bisa ku taksir anak itu sudah lama berprofesi sebagai calo.“Ah, kasihan bocah itu”, batinku berkata.
“Tes….” Tak terasa air mataku mengalir. (tapi cepet-cepet aku hapus, karena aku ingat bahwa aku sedang dalam angkot dan di sebelahku banyakpenumpang lainnya) Aku terharu dan sedih melihatnya. Anak sekecil itu, sudah harus bersusah payah bekerja dan meninggalkan kesenangan-kesenangan anak seusianya. Mungkin di rumah, sedang ada yang menunggu kepulangannya dengan membawa sedikit rejeki untuk bisa dimakan. “ Hidup itu penuh dengan perjuangan Siapa yang ingin hidup, maka haruslah rela berjuang atau dia harus terdepak dari kehidupan ini” batinku berkata mencoba menafsirkan tatapan nanar mata bocah itu. “tes…”air mataku kembali jatuh (tapi lagi-lagi aku cepet-cepet hapus, aku tidak mau penumpang-penumpang yang lain menjadi tidak nyaman karena melihatku mengangis) Tidak lama kemudian, mobil angkot yang aku tumpangi kembali berjalan dan anak laki-laki itu tampak semakin jauh hingga akhirnya tubuhnya pun tidak dapat aku lihat lagi. Tiba-tiba aku teringat adik laki-lakiku dan “tes..”air mataku kembali mengalir.



Thursday, May 28, 2009

Tuhan, Aku muak........!



TUHAN, AKU MUAK……..!
Tuhan, aku muak
Aku muak dengan senyuman mereka
Aku muak menyaksikan kemesraan mereka
Mereka seakan menertawakan aku
Senyum mereka seakan bilang ‘kamu kalah’
Kemesraan mereka seakan berkata ‘kamu tiada berharga pun berguna’
Tuhan, Aku muak
Tapi yang lebih membuatku muak,,,
Aku muak karena pura-pura bersikap biasa
Aku muak karena tidak bisa berbuat apa-apa
Aku muak karena harus muak dengan mereka
Tuhan dosakah aku?
Kalaupun ya,aku mohon jangan pertemukan aku dengan mereka
Seperti Engkau pisahkan antara langit dan bumi
Seperti pangkal dengan ujungya
Tuhan, aku sudah muak………………………………..!



Saturday, February 14, 2009

Gagal....No Way!



Kegagalan adalah sebuah keadaan dimana seseorang belum mencapai keberhasilan dari usaha, pekerjaan atau cita-cita mereka. Kegagalan dapat terjadi kapan saja, bisa besok, lusa bahkan 2 jam setelah ini. Kegagalan juga bisa ‘mampir’ dimana saja. Tidak pandang bulu, kegagalan dapat menyapa siapa saja, orang kaya, orang miskin, pelajar, dokter bahkan seorang professorpun pernah merasakan getirnya sebuah kegagalan. Singkat kata, kegagalan selalu terjadi kepada setiap orang yang sedang berusaha.

Layaknya sebuah penyakit, kegagalan begitu menyakitkan. Kegagalan seperti penyakit kanker ganas. Virus ini menyerang mental manusia, lalu sedikit demi sedikit menggrogoti semangat juang mereka dan perlahan akan meyebabkan kematian kreatifitas yang mereka miliki.

fenomena ini telah mengakar kuat pada tatanan berfikir masyarakat kita. Banyak orang yang takut akan kegagalan. Setiap mereka ingin memulai sebuah usaha, kegagalan selalu membayang-bayang di depan mata. Tak pelak merekapun mengurungkan keinginan yang begitu mulia. sebuah niat yang suatu saat dapat merubah kehidupan mereka. Namun sayangnya perubahan itu tak dapat terwujud disebabkan ketakutan yang begitu besar akan kegagalan.

Paradigma kegagalan yang berkembang di tengah masyarakat kita seperti di atas seyogyanya harus segera dirubah. Karena kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah awal dari kesuksesan. Seperti aforisma yang sering kita dengar” Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda”. Kata- kata bijak tersebut benar, seseorang tidak akan pernah menadapatkan kesuksesan tanpa mencicipi pahitnya kegagalan. Mungkin kita hanya tahu ilmuan Albert Einstein sebagai penemu lampu pijar, namun kita tidak pernah mengenal seorang Albert Einstein sebagai pecundang yang mengalami beribu kali kegagalan sebelum akhirnya dia berhasil menemukan lampu pijar yang sampai sekarang dapat kita rasakan manfaatnya.

Seperti hambatan, kegagalan memang selalu mengiringi roda usaha kita. Namun hal itu lalu tidak menjadikan kita harus berhenti di tengan jalan. Kalau kita sedang mengalami kegagalan, janganlah lantas kita berputus asa kemudian tidak mau berusaha lagi, melainkan berfikir dan mencari makna yang ada dibalik kegagalan yang kita hadapi sembari terus berusaha untuk menggapai cita-cita kita. Bukankah setiap penyakit pasti ada obatnya? Begitu juga dengan kegagalan obatnya adalah semangat dan optimisme untuk berhasil.

Oleh karena itu, Bila anda saat ini sedang mengalami kegagalan, bangkitlah dan terus berjuang. Karena orang sukses tidak dinilai dari hasil yang mereka peroleh, namun dari proses yang mereka lalui untuk menerjemahkan kegagalan yang dihadapi menjadi kesempatan yang luar biasa menuju kesuksesan yang mereka impikan. Keep fighting!




Nafas Cinta Ilahi


Judul Buku : Nafas Cinta Ilahi
Penulis : Lidia Yurita
Penerbit : Pustaka Fahima Yogyakarta
Tahun Tertib : April, 2008
Tebal Buku : xvi+282 hal; 140mmx210mm
Perensensi : Al faqirah

Cinta adalah anugerah Allah yang dikaruniakan kepada hamba-hambaNya. Cinta adalah fitrah kita sebagai mahluk Tuhan Rabbil ‘alamin, dalam tiap-tiap jiwa ada cinta di setiap hembusan nafas ada cinta di seluruh aliran darah kita dipenuhi oleh cinta, di setiap kehidupan ada cinta dalam menjalani hiduppun tak lepas dari peran cinta. Kita tukil penggalan sya’ir dari para pujangga”Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga”. Ungkapan tersebut mengibaratkan cinta seperti bunga, sebagaimana diketahui bunga adalah sesuatu yang indah dan memperindah sekitarnya, jika sebuah taman tak ada bunga, tak indah, maka hidup tanpa cinta tidak akan bergairah.



Dalam diri manusia ada banyak cinta, ada cinta kepada Allah, cinta kepada Nabi. Cinta kepada orang tua, cinta kepada Istri, cinta kepada anak, cinta kepada sesame manusia, cinta kepada alam, cinta kepada tanah air dan sebagainya.
Dalam buku yang berjudul”Nafas Cinta Ilahi” ini kita akan temukan hikayat-hikayat spiritual pencerahan mata hati yang berisi tentang cinta, pesona cinta, gairah cinta, ketu;usan cinta, kemurnian cinta, kesucian cinta, keagungan cinta dan keajaiban cinta yang bernafaskan cinta Ilahi. Cerita-cerita spiritual tersebut diantaranya kisah keajaiban shalawat Nabi, nafas cinta Ilahi sayidina Ali, Rasullullah dan pengemis buta, seorang lelaki yang diselamatkan shadaqahnya, haji sebelum berhaji, nafas cinta Ilahi seorang Ibu, nafas cinta Ilahi seorang perempuan dan masih banyak nafas Ilahoi lainnya.
Dari cinta Ilahi ini, kita bisa menggapai cita-cinta yang lainnya, seperti cinta kepada Nabi, orang tua, pasangan kita, anak, lingkungan dan sebagainya. Cinta Ilahi juga dapat menuntun kita untuk sampai pada RidloNya. Yang menjadi pertanyaan,”apa dan bagaimana upaya kita untuk bisa mengatur cinta yang ada dalam diri kita agar cinta itu bernafaskan cinta Ilahi dan bisa mengantarkan kita di sisiNya?”, dii bku yang ditulis oleh Kidia Yuriota ini kia akan mendapatkan jawabannya.
Mengenai sistematika penulisan, buku ini sangat memudahkan untuk membacanya, karena kisah satu dengan kisah yang lain berdiri sendiri, sehingga pembaca bia membaca dari manapun, bisa dari awal, tengah, akhir atau membaca kisah yang palin sesuai untuk menggugah dan membangkitkan jiwa pembaca, akan tetapi meskipun begitu, kisah-kisah di buku ini mempunyai satu pokok pikiran, yaitu nafas cinta ilahi.
Sedikit koreksi bagi penulis san penerbit, penulisan kata-kata di buku ini perlu untuk diteliti lagi, karena masih banyak yang salah ketik sehingga membuat bingung para pembacanya, juga untuk pemakaian diksi yang kurang begitu menyentuh. Akan tetapi secara keseluruhan, buku ini sangat tepat untuk dijadikan bacaan bagi semua orang yang haus akan ilahi.
Harapan dari penulis yang kami tukil dari buku ini “semoga cerita yang dituturkan dalam buku ini menjadi perantara kita menemukan pencerahan mata hati dan membawa kita menggapai keberkahan hidup dengan nafas cinta ilahi “. Juga harapan dari peresensi “mudah-mudahan buku ini dapat memberikan seberkas cahaya cinta Ilahi pada setiap mahluk di alam yang fana ini”. Amiiin………………


Saturday, February 7, 2009

Valentine,, Yes Or No?

Ada yang berbeda dengan Bulan Februari. Bagi kebanyakan masyarakat, mungkin bulan ini tampak seperti bula-bulan biasa lainnya. Tapi tidak bagi para remaja kita, bulan ke-2 dalam hitungan bulan Masehi ini merupakan bulan yang istimewa. Bulan yang dinanti-nantikan selama 1 tahun.

Dalam salah satu hari di bulan ini kita kenal dengan Valentine’s day yang jatuh pada hari ke-14. Hari inilah yang menjadikan bulan februari begitu istimewa.. Di berbagai dunia beramai merayakan hari Valentine ini, begitu juga di Indonesia. Seakan-akan tidak mau ketinggalan, masyarakat di Indonesia ikut-ikutan meramaikan budaya yang diadopsi dari barat itu.


Tahun demi tahun hiruk-pikuk valentine makin bertambah instensitasnya, dahulu hanya muda-mudi kota-kota besar seperti Jakarta yang mengenal Valentine dan merayakannya, kini sudah mulai merambah ke muda-mudi desa-desa kecil yang ada di Indonesia ini, Valentine tidak saja dikenal oleh para remaja tetapi juga sudah dikenal dan dirayakan oleh anak-anak SD. meskipun sebenarnya mereka tak tahu pasti mengapa harus ikut merayakan hari tersebut.


Hari kasih sayang atau lebih akrabnya kita kenal dengan sebutan Valentine’s day merupakan hari dimana semua orang dapat mengungkapkan dan berbagi kasih sayang kepada sesamanya. Seperti anak kepada kedua orang tua dan sebaliknya, kepada sanak keluarga, murid kepada guru, rekan kerja dan kepada sahabat-sahabat terdekat. Valentine juga diartikan sebagai sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya.

Ekspresi ungkapan kasih sayang pada hari tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines" misalnya, saling bertukar kartu valentine (Valentine’s card), membagi kado kasih sayang dengan ucapan cimta melalui sma, memberi bunga, memberi coklat, makan malam bersama, dll. Bahkan tak jarang , masyarakat rela mengeluarkan koceknya dalam jumlah yang besar untuk merayakan valentine. Benarkah mereka merayakan valentine yang diekspresikan sebagai wahana penyadaran diriakan pentingnya kasdih sayang, atau hanya karena mengikuti trend zaman?

Bagi kalangan muda, ‘ritual’ kencan merupakan hal yang wajib dilakukan. Tidak afdal rasanya bagi sebagian mereka bila tidak merayakan valentine dengan Hang-out, jalan-jalan, makan malam bersama kekasih lalu akhirnya ‘masuk kamar’. Pada puncaknya seks bebas sering meramaikan perayaan hari valentine mereka untuk menyatakan rasa cinta dan sayang kepada pasangannya. Benarkah mereka merayakan valentine yang diekspresikan sebagai wahana penyadaran diri akan pentingnya kasdih sayang, atau hanya untuk mengumbar hawa nafsu?

Demikianlah suasana perayaan valentine di Negara kita. Sangat hangat penuh dengan cinta kasih. Namun cendrung menjerumuskan generasi muda kita pada jurang kemaksiatan. Kemudian yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah, haruskah kita merayakan valentine? Bukankah untuk menunjukkan rasa sayang kita terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tak perlu menunggu datangnya tanggal 14 Februari, kita bisa menunjukkannya setiap hari. Kita juga tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli coklat, bunga dan pernak-pernik lainnya. Padahal untyuk memenuhi kebutuhan sembako saja kita masih kekurangan. Untuk menunjukkan rasa sayang kita, cukup dengan perhatian yang tulus. Selain itu, perayaan valentine seperti sekarang ini seakan membuka lebar terhadap pergaulan bebas yang semakin membuat generasi muda kita menjadi bejat dan tak bermoral. Masihkah kita akan merayakan budaya valentine seperti itu, yang jelas-jelas mengandung unsur-unsur eksploitasi cinta, seks bebas dan matrealisme? Tanyakan pada hati anda dan temukan jawaban yang sesungguhnya.


* Refrensi dan gambar di ambil dari google




Friday, February 6, 2009

Adik Kecil ku Sayang


Waktu terus berlalu. Tak terasa kini gadis kecil ku telah tumbuh semakin besar. Tepat tanggal 29 Juli nanti dia genap berumur 8 tahun. "Iin"..begitulah kami sekeluarga memanggilnya, sebenarnya nama panjangnya "Nailil Insyirah", nama yang cantik bukan?! Dia adalah putri bungsu di keluarga ku. Kami sangat menyayanginya. semoga dia selalu menadapatkan kebahagiaan seperti namanya. Adik Kecil ku...........Mba sangat merindukanmu sayang.........!


Dulu ketika dia masih bayi, ketika ibu harus mengerjakan pekerjaan rumah yang lain, aku sangat senang menggantikan ibu menggendongnya. Parasnya yang cantik dan lucu membuat ku selalu ingin menciumnya. Dan entah mengapa setiap kali aku melihat dia tersenyum di pangkuanku, batinku selalu berkata, aku akan selalu menjaga dan merawatnya. Oh...Adik kecil ku .....Mb sangat mencintaimu sayang................!


Ah.......,hari itu aku sangat kesal pada nya. Dia mulai sangat nakal. Dia tidak mau belajar ngaji padahal usianya sekarang sudah 5 tahun, apalagi teman-temannya sudah mulai belajar. Aku khawatir dia akan ketinggalan. Setiap kali aku mencoba membujuknya, dia selalu menolak bahkan kadang sering memukul mukaku....(uhhh...sakit). Ah....tapi tak mengapa, dia tetap adik kecil ku sayang...!


"Aku nga' mau sama Mba Mila, Mba Mila Jahat. aku benci......!!!"Nyess...batinku tiba-tiba merintih sakit. Adik kecil ku membenci aku. Sekarang dia tidak mau lagi bermain dengan ku. Dia lebih sering bermain dengan saudaranya yang lain. Mungkin karena aku selalu melarangnya bermain jauh-jauh, selalu memarahinya kalau salah, tapi bukankah itu semua demi kebaikannya?! atau mungkin....Ya Allah...mungkin dia sakit hati ketika aku pukul karena telah merusak buku matakuliahku. Ya Allah, saat itu aku benar-benar khilaf, aku tidak sadar.....Kini adik kecil ku tidak suka dengan ku. Hingga aku kembali ke kampus di Surabaya pun dia tidak mau bicara pada ku. Adik Kecil ku....Maafkan Mba Sayang...........!

Hari itu aku menerima sepucuk surat dari temenku yang baru saja mudik. .Aku tidak tahu dari siapa surat itu. saat aku tanya, teman ku hanya bilang, " sudah, baca saja Langsung, nanti kau tahu sendiri!"Sejenak ku perhatikan, surat itu dekil, amplopnya lusuh dan banyak coret-coretannya, tulisannyapun tak begitu jelas. Namun karena begitu penasaran, lalu akupun perlahan membukanya. Dan betapa kagetnya diriku, saat aku baca pengirimnya " Dari Iin untuk Mba Mila" Subhanallah, adik kecilku mengirimku surat...aku terharu sekaligus bahagia. Walaupun tulisannya sedikit berantakan dan susunan bahasa yang belum teratur maklum dia masih kelas 2 SD, aku berusaha untuk membaca dan memahaminya...............


"Mba Mil kenapa kamu nga' pulang sehari-hari. Mba Mil kapan kamu pulang ke rumah. Mba Mil aku bisa ngantar surat ini kepadamu Mba Mil . Mba Mil aku kangen banget kepadamu Mba Mil"


Begitulah isi suratnya.Perlahan air mataku menetes....Subhanallah, ternyata adik ku merindukan aku seperti aku merindukannya. Dia bersusah payah menulis surat ini agar aku pulang Maklum aku sudah 6 bulan tidak mudik karena padatnya jadwal kuliah dan banyaknya tugas hingga aku tidak bisa berlibur di rumah. Air mataku semakin deras mengalir, saat aku sadari adik kecilku kini tak lagi marah padaku..............
Tak terasa rinduku pada keluarga di rumah semakin tak terbendung. Aku ingin pulang, pulang untuk menemui dan mencium kening mungil adikku.
Adik kecil ku, Tunggulah Mba di rumah, sebentar lagi Mba pulang sayang.....!


*Gambar diambil dari Google.com



Friday, January 23, 2009

Aku Tidak Bisa Menulis

Aku paling malas menulis...
karena aku berfikir kalo aku g bisa nulis.
Tapi, bukankah yang aku lakukan ini adalah menulis?
ya....ternyata aku bisa menulis
menulis "Aku Tidak Bisa Menulis"