Saturday, February 14, 2009

Gagal....No Way!



Kegagalan adalah sebuah keadaan dimana seseorang belum mencapai keberhasilan dari usaha, pekerjaan atau cita-cita mereka. Kegagalan dapat terjadi kapan saja, bisa besok, lusa bahkan 2 jam setelah ini. Kegagalan juga bisa ‘mampir’ dimana saja. Tidak pandang bulu, kegagalan dapat menyapa siapa saja, orang kaya, orang miskin, pelajar, dokter bahkan seorang professorpun pernah merasakan getirnya sebuah kegagalan. Singkat kata, kegagalan selalu terjadi kepada setiap orang yang sedang berusaha.

Layaknya sebuah penyakit, kegagalan begitu menyakitkan. Kegagalan seperti penyakit kanker ganas. Virus ini menyerang mental manusia, lalu sedikit demi sedikit menggrogoti semangat juang mereka dan perlahan akan meyebabkan kematian kreatifitas yang mereka miliki.

fenomena ini telah mengakar kuat pada tatanan berfikir masyarakat kita. Banyak orang yang takut akan kegagalan. Setiap mereka ingin memulai sebuah usaha, kegagalan selalu membayang-bayang di depan mata. Tak pelak merekapun mengurungkan keinginan yang begitu mulia. sebuah niat yang suatu saat dapat merubah kehidupan mereka. Namun sayangnya perubahan itu tak dapat terwujud disebabkan ketakutan yang begitu besar akan kegagalan.

Paradigma kegagalan yang berkembang di tengah masyarakat kita seperti di atas seyogyanya harus segera dirubah. Karena kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah awal dari kesuksesan. Seperti aforisma yang sering kita dengar” Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda”. Kata- kata bijak tersebut benar, seseorang tidak akan pernah menadapatkan kesuksesan tanpa mencicipi pahitnya kegagalan. Mungkin kita hanya tahu ilmuan Albert Einstein sebagai penemu lampu pijar, namun kita tidak pernah mengenal seorang Albert Einstein sebagai pecundang yang mengalami beribu kali kegagalan sebelum akhirnya dia berhasil menemukan lampu pijar yang sampai sekarang dapat kita rasakan manfaatnya.

Seperti hambatan, kegagalan memang selalu mengiringi roda usaha kita. Namun hal itu lalu tidak menjadikan kita harus berhenti di tengan jalan. Kalau kita sedang mengalami kegagalan, janganlah lantas kita berputus asa kemudian tidak mau berusaha lagi, melainkan berfikir dan mencari makna yang ada dibalik kegagalan yang kita hadapi sembari terus berusaha untuk menggapai cita-cita kita. Bukankah setiap penyakit pasti ada obatnya? Begitu juga dengan kegagalan obatnya adalah semangat dan optimisme untuk berhasil.

Oleh karena itu, Bila anda saat ini sedang mengalami kegagalan, bangkitlah dan terus berjuang. Karena orang sukses tidak dinilai dari hasil yang mereka peroleh, namun dari proses yang mereka lalui untuk menerjemahkan kegagalan yang dihadapi menjadi kesempatan yang luar biasa menuju kesuksesan yang mereka impikan. Keep fighting!




Nafas Cinta Ilahi


Judul Buku : Nafas Cinta Ilahi
Penulis : Lidia Yurita
Penerbit : Pustaka Fahima Yogyakarta
Tahun Tertib : April, 2008
Tebal Buku : xvi+282 hal; 140mmx210mm
Perensensi : Al faqirah

Cinta adalah anugerah Allah yang dikaruniakan kepada hamba-hambaNya. Cinta adalah fitrah kita sebagai mahluk Tuhan Rabbil ‘alamin, dalam tiap-tiap jiwa ada cinta di setiap hembusan nafas ada cinta di seluruh aliran darah kita dipenuhi oleh cinta, di setiap kehidupan ada cinta dalam menjalani hiduppun tak lepas dari peran cinta. Kita tukil penggalan sya’ir dari para pujangga”Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga”. Ungkapan tersebut mengibaratkan cinta seperti bunga, sebagaimana diketahui bunga adalah sesuatu yang indah dan memperindah sekitarnya, jika sebuah taman tak ada bunga, tak indah, maka hidup tanpa cinta tidak akan bergairah.



Dalam diri manusia ada banyak cinta, ada cinta kepada Allah, cinta kepada Nabi. Cinta kepada orang tua, cinta kepada Istri, cinta kepada anak, cinta kepada sesame manusia, cinta kepada alam, cinta kepada tanah air dan sebagainya.
Dalam buku yang berjudul”Nafas Cinta Ilahi” ini kita akan temukan hikayat-hikayat spiritual pencerahan mata hati yang berisi tentang cinta, pesona cinta, gairah cinta, ketu;usan cinta, kemurnian cinta, kesucian cinta, keagungan cinta dan keajaiban cinta yang bernafaskan cinta Ilahi. Cerita-cerita spiritual tersebut diantaranya kisah keajaiban shalawat Nabi, nafas cinta Ilahi sayidina Ali, Rasullullah dan pengemis buta, seorang lelaki yang diselamatkan shadaqahnya, haji sebelum berhaji, nafas cinta Ilahi seorang Ibu, nafas cinta Ilahi seorang perempuan dan masih banyak nafas Ilahoi lainnya.
Dari cinta Ilahi ini, kita bisa menggapai cita-cinta yang lainnya, seperti cinta kepada Nabi, orang tua, pasangan kita, anak, lingkungan dan sebagainya. Cinta Ilahi juga dapat menuntun kita untuk sampai pada RidloNya. Yang menjadi pertanyaan,”apa dan bagaimana upaya kita untuk bisa mengatur cinta yang ada dalam diri kita agar cinta itu bernafaskan cinta Ilahi dan bisa mengantarkan kita di sisiNya?”, dii bku yang ditulis oleh Kidia Yuriota ini kia akan mendapatkan jawabannya.
Mengenai sistematika penulisan, buku ini sangat memudahkan untuk membacanya, karena kisah satu dengan kisah yang lain berdiri sendiri, sehingga pembaca bia membaca dari manapun, bisa dari awal, tengah, akhir atau membaca kisah yang palin sesuai untuk menggugah dan membangkitkan jiwa pembaca, akan tetapi meskipun begitu, kisah-kisah di buku ini mempunyai satu pokok pikiran, yaitu nafas cinta ilahi.
Sedikit koreksi bagi penulis san penerbit, penulisan kata-kata di buku ini perlu untuk diteliti lagi, karena masih banyak yang salah ketik sehingga membuat bingung para pembacanya, juga untuk pemakaian diksi yang kurang begitu menyentuh. Akan tetapi secara keseluruhan, buku ini sangat tepat untuk dijadikan bacaan bagi semua orang yang haus akan ilahi.
Harapan dari penulis yang kami tukil dari buku ini “semoga cerita yang dituturkan dalam buku ini menjadi perantara kita menemukan pencerahan mata hati dan membawa kita menggapai keberkahan hidup dengan nafas cinta ilahi “. Juga harapan dari peresensi “mudah-mudahan buku ini dapat memberikan seberkas cahaya cinta Ilahi pada setiap mahluk di alam yang fana ini”. Amiiin………………


Saturday, February 7, 2009

Valentine,, Yes Or No?

Ada yang berbeda dengan Bulan Februari. Bagi kebanyakan masyarakat, mungkin bulan ini tampak seperti bula-bulan biasa lainnya. Tapi tidak bagi para remaja kita, bulan ke-2 dalam hitungan bulan Masehi ini merupakan bulan yang istimewa. Bulan yang dinanti-nantikan selama 1 tahun.

Dalam salah satu hari di bulan ini kita kenal dengan Valentine’s day yang jatuh pada hari ke-14. Hari inilah yang menjadikan bulan februari begitu istimewa.. Di berbagai dunia beramai merayakan hari Valentine ini, begitu juga di Indonesia. Seakan-akan tidak mau ketinggalan, masyarakat di Indonesia ikut-ikutan meramaikan budaya yang diadopsi dari barat itu.


Tahun demi tahun hiruk-pikuk valentine makin bertambah instensitasnya, dahulu hanya muda-mudi kota-kota besar seperti Jakarta yang mengenal Valentine dan merayakannya, kini sudah mulai merambah ke muda-mudi desa-desa kecil yang ada di Indonesia ini, Valentine tidak saja dikenal oleh para remaja tetapi juga sudah dikenal dan dirayakan oleh anak-anak SD. meskipun sebenarnya mereka tak tahu pasti mengapa harus ikut merayakan hari tersebut.


Hari kasih sayang atau lebih akrabnya kita kenal dengan sebutan Valentine’s day merupakan hari dimana semua orang dapat mengungkapkan dan berbagi kasih sayang kepada sesamanya. Seperti anak kepada kedua orang tua dan sebaliknya, kepada sanak keluarga, murid kepada guru, rekan kerja dan kepada sahabat-sahabat terdekat. Valentine juga diartikan sebagai sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya.

Ekspresi ungkapan kasih sayang pada hari tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines" misalnya, saling bertukar kartu valentine (Valentine’s card), membagi kado kasih sayang dengan ucapan cimta melalui sma, memberi bunga, memberi coklat, makan malam bersama, dll. Bahkan tak jarang , masyarakat rela mengeluarkan koceknya dalam jumlah yang besar untuk merayakan valentine. Benarkah mereka merayakan valentine yang diekspresikan sebagai wahana penyadaran diriakan pentingnya kasdih sayang, atau hanya karena mengikuti trend zaman?

Bagi kalangan muda, ‘ritual’ kencan merupakan hal yang wajib dilakukan. Tidak afdal rasanya bagi sebagian mereka bila tidak merayakan valentine dengan Hang-out, jalan-jalan, makan malam bersama kekasih lalu akhirnya ‘masuk kamar’. Pada puncaknya seks bebas sering meramaikan perayaan hari valentine mereka untuk menyatakan rasa cinta dan sayang kepada pasangannya. Benarkah mereka merayakan valentine yang diekspresikan sebagai wahana penyadaran diri akan pentingnya kasdih sayang, atau hanya untuk mengumbar hawa nafsu?

Demikianlah suasana perayaan valentine di Negara kita. Sangat hangat penuh dengan cinta kasih. Namun cendrung menjerumuskan generasi muda kita pada jurang kemaksiatan. Kemudian yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah, haruskah kita merayakan valentine? Bukankah untuk menunjukkan rasa sayang kita terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tak perlu menunggu datangnya tanggal 14 Februari, kita bisa menunjukkannya setiap hari. Kita juga tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli coklat, bunga dan pernak-pernik lainnya. Padahal untyuk memenuhi kebutuhan sembako saja kita masih kekurangan. Untuk menunjukkan rasa sayang kita, cukup dengan perhatian yang tulus. Selain itu, perayaan valentine seperti sekarang ini seakan membuka lebar terhadap pergaulan bebas yang semakin membuat generasi muda kita menjadi bejat dan tak bermoral. Masihkah kita akan merayakan budaya valentine seperti itu, yang jelas-jelas mengandung unsur-unsur eksploitasi cinta, seks bebas dan matrealisme? Tanyakan pada hati anda dan temukan jawaban yang sesungguhnya.


* Refrensi dan gambar di ambil dari google




Friday, February 6, 2009

Adik Kecil ku Sayang


Waktu terus berlalu. Tak terasa kini gadis kecil ku telah tumbuh semakin besar. Tepat tanggal 29 Juli nanti dia genap berumur 8 tahun. "Iin"..begitulah kami sekeluarga memanggilnya, sebenarnya nama panjangnya "Nailil Insyirah", nama yang cantik bukan?! Dia adalah putri bungsu di keluarga ku. Kami sangat menyayanginya. semoga dia selalu menadapatkan kebahagiaan seperti namanya. Adik Kecil ku...........Mba sangat merindukanmu sayang.........!


Dulu ketika dia masih bayi, ketika ibu harus mengerjakan pekerjaan rumah yang lain, aku sangat senang menggantikan ibu menggendongnya. Parasnya yang cantik dan lucu membuat ku selalu ingin menciumnya. Dan entah mengapa setiap kali aku melihat dia tersenyum di pangkuanku, batinku selalu berkata, aku akan selalu menjaga dan merawatnya. Oh...Adik kecil ku .....Mb sangat mencintaimu sayang................!


Ah.......,hari itu aku sangat kesal pada nya. Dia mulai sangat nakal. Dia tidak mau belajar ngaji padahal usianya sekarang sudah 5 tahun, apalagi teman-temannya sudah mulai belajar. Aku khawatir dia akan ketinggalan. Setiap kali aku mencoba membujuknya, dia selalu menolak bahkan kadang sering memukul mukaku....(uhhh...sakit). Ah....tapi tak mengapa, dia tetap adik kecil ku sayang...!


"Aku nga' mau sama Mba Mila, Mba Mila Jahat. aku benci......!!!"Nyess...batinku tiba-tiba merintih sakit. Adik kecil ku membenci aku. Sekarang dia tidak mau lagi bermain dengan ku. Dia lebih sering bermain dengan saudaranya yang lain. Mungkin karena aku selalu melarangnya bermain jauh-jauh, selalu memarahinya kalau salah, tapi bukankah itu semua demi kebaikannya?! atau mungkin....Ya Allah...mungkin dia sakit hati ketika aku pukul karena telah merusak buku matakuliahku. Ya Allah, saat itu aku benar-benar khilaf, aku tidak sadar.....Kini adik kecil ku tidak suka dengan ku. Hingga aku kembali ke kampus di Surabaya pun dia tidak mau bicara pada ku. Adik Kecil ku....Maafkan Mba Sayang...........!

Hari itu aku menerima sepucuk surat dari temenku yang baru saja mudik. .Aku tidak tahu dari siapa surat itu. saat aku tanya, teman ku hanya bilang, " sudah, baca saja Langsung, nanti kau tahu sendiri!"Sejenak ku perhatikan, surat itu dekil, amplopnya lusuh dan banyak coret-coretannya, tulisannyapun tak begitu jelas. Namun karena begitu penasaran, lalu akupun perlahan membukanya. Dan betapa kagetnya diriku, saat aku baca pengirimnya " Dari Iin untuk Mba Mila" Subhanallah, adik kecilku mengirimku surat...aku terharu sekaligus bahagia. Walaupun tulisannya sedikit berantakan dan susunan bahasa yang belum teratur maklum dia masih kelas 2 SD, aku berusaha untuk membaca dan memahaminya...............


"Mba Mil kenapa kamu nga' pulang sehari-hari. Mba Mil kapan kamu pulang ke rumah. Mba Mil aku bisa ngantar surat ini kepadamu Mba Mil . Mba Mil aku kangen banget kepadamu Mba Mil"


Begitulah isi suratnya.Perlahan air mataku menetes....Subhanallah, ternyata adik ku merindukan aku seperti aku merindukannya. Dia bersusah payah menulis surat ini agar aku pulang Maklum aku sudah 6 bulan tidak mudik karena padatnya jadwal kuliah dan banyaknya tugas hingga aku tidak bisa berlibur di rumah. Air mataku semakin deras mengalir, saat aku sadari adik kecilku kini tak lagi marah padaku..............
Tak terasa rinduku pada keluarga di rumah semakin tak terbendung. Aku ingin pulang, pulang untuk menemui dan mencium kening mungil adikku.
Adik kecil ku, Tunggulah Mba di rumah, sebentar lagi Mba pulang sayang.....!


*Gambar diambil dari Google.com