Waktu terus berlalu. Tak terasa kini gadis kecil ku telah tumbuh semakin besar. Tepat tanggal 29 Juli nanti dia genap berumur 8 tahun. "Iin"..begitulah kami sekeluarga memanggilnya, sebenarnya nama panjangnya "Nailil Insyirah", nama yang cantik bukan?! Dia adalah putri bungsu di keluarga ku. Kami sangat menyayanginya. semoga dia selalu menadapatkan kebahagiaan seperti namanya. Adik Kecil ku...........Mba sangat merindukanmu sayang.........!
Dulu ketika dia masih bayi, ketika ibu harus mengerjakan pekerjaan rumah yang lain, aku sangat senang menggantikan ibu menggendongnya. Parasnya yang cantik dan lucu membuat ku selalu ingin menciumnya. Dan entah mengapa setiap kali aku melihat dia tersenyum di pangkuanku, batinku selalu berkata, aku akan selalu menjaga dan merawatnya. Oh...Adik kecil ku .....Mb sangat mencintaimu sayang................!
Ah.......,hari itu aku sangat kesal pada nya. Dia mulai sangat nakal. Dia tidak mau belajar ngaji padahal usianya sekarang sudah 5 tahun, apalagi teman-temannya sudah mulai belajar. Aku khawatir dia akan ketinggalan. Setiap kali aku mencoba membujuknya, dia selalu menolak bahkan kadang sering memukul mukaku....(uhhh...sakit). Ah....tapi tak mengapa, dia tetap adik kecil ku sayang...!
"Aku nga' mau sama Mba Mila, Mba Mila Jahat. aku benci......!!!"Nyess...batinku tiba-tiba merintih sakit. Adik kecil ku membenci aku. Sekarang dia tidak mau lagi bermain dengan ku. Dia lebih sering bermain dengan saudaranya yang lain. Mungkin karena aku selalu melarangnya bermain jauh-jauh, selalu memarahinya kalau salah, tapi bukankah itu semua demi kebaikannya?! atau mungkin....Ya Allah...mungkin dia sakit hati ketika aku pukul karena telah merusak buku matakuliahku. Ya Allah, saat itu aku benar-benar khilaf, aku tidak sadar.....Kini adik kecil ku tidak suka dengan ku. Hingga aku kembali ke kampus di
Hari itu aku menerima sepucuk
"Mba Mil kenapa kamu nga' pulang sehari-hari. Mba Mil kapan kamu pulang ke rumah. Mba Mil aku bisa ngantar
Begitulah isi suratnya.Perlahan air mataku menetes....Subhanallah, ternyata adik ku merindukan aku seperti aku merindukannya. Dia bersusah payah menulis
Tak terasa rinduku pada keluarga di rumah semakin tak terbendung. Aku ingin pulang, pulang untuk menemui dan mencium kening mungil adikku.
Adik kecil ku, Tunggulah Mba di rumah, sebentar lagi Mba pulang sayang.....!
*Gambar diambil dari Google.com
iya mbak.........aku akan tunggu mbak di rumah abadi.......hihihihihihiii
ReplyDeleteliat tulisannya lumayan terkesan. tapi liat gambar semanggkanya jadi takuuuuuuuuuuuuuuuut. Tu belum jelas, apa anaknya yang makan semangka ato sebaliknya?
mesakne re..............
ReplyDeletekasian nnnnn banget....
nangis??? g ta bantu...