Saturday, February 7, 2009

Valentine,, Yes Or No?

Ada yang berbeda dengan Bulan Februari. Bagi kebanyakan masyarakat, mungkin bulan ini tampak seperti bula-bulan biasa lainnya. Tapi tidak bagi para remaja kita, bulan ke-2 dalam hitungan bulan Masehi ini merupakan bulan yang istimewa. Bulan yang dinanti-nantikan selama 1 tahun.

Dalam salah satu hari di bulan ini kita kenal dengan Valentine’s day yang jatuh pada hari ke-14. Hari inilah yang menjadikan bulan februari begitu istimewa.. Di berbagai dunia beramai merayakan hari Valentine ini, begitu juga di Indonesia. Seakan-akan tidak mau ketinggalan, masyarakat di Indonesia ikut-ikutan meramaikan budaya yang diadopsi dari barat itu.


Tahun demi tahun hiruk-pikuk valentine makin bertambah instensitasnya, dahulu hanya muda-mudi kota-kota besar seperti Jakarta yang mengenal Valentine dan merayakannya, kini sudah mulai merambah ke muda-mudi desa-desa kecil yang ada di Indonesia ini, Valentine tidak saja dikenal oleh para remaja tetapi juga sudah dikenal dan dirayakan oleh anak-anak SD. meskipun sebenarnya mereka tak tahu pasti mengapa harus ikut merayakan hari tersebut.


Hari kasih sayang atau lebih akrabnya kita kenal dengan sebutan Valentine’s day merupakan hari dimana semua orang dapat mengungkapkan dan berbagi kasih sayang kepada sesamanya. Seperti anak kepada kedua orang tua dan sebaliknya, kepada sanak keluarga, murid kepada guru, rekan kerja dan kepada sahabat-sahabat terdekat. Valentine juga diartikan sebagai sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya.

Ekspresi ungkapan kasih sayang pada hari tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines" misalnya, saling bertukar kartu valentine (Valentine’s card), membagi kado kasih sayang dengan ucapan cimta melalui sma, memberi bunga, memberi coklat, makan malam bersama, dll. Bahkan tak jarang , masyarakat rela mengeluarkan koceknya dalam jumlah yang besar untuk merayakan valentine. Benarkah mereka merayakan valentine yang diekspresikan sebagai wahana penyadaran diriakan pentingnya kasdih sayang, atau hanya karena mengikuti trend zaman?

Bagi kalangan muda, ‘ritual’ kencan merupakan hal yang wajib dilakukan. Tidak afdal rasanya bagi sebagian mereka bila tidak merayakan valentine dengan Hang-out, jalan-jalan, makan malam bersama kekasih lalu akhirnya ‘masuk kamar’. Pada puncaknya seks bebas sering meramaikan perayaan hari valentine mereka untuk menyatakan rasa cinta dan sayang kepada pasangannya. Benarkah mereka merayakan valentine yang diekspresikan sebagai wahana penyadaran diri akan pentingnya kasdih sayang, atau hanya untuk mengumbar hawa nafsu?

Demikianlah suasana perayaan valentine di Negara kita. Sangat hangat penuh dengan cinta kasih. Namun cendrung menjerumuskan generasi muda kita pada jurang kemaksiatan. Kemudian yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah, haruskah kita merayakan valentine? Bukankah untuk menunjukkan rasa sayang kita terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tak perlu menunggu datangnya tanggal 14 Februari, kita bisa menunjukkannya setiap hari. Kita juga tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli coklat, bunga dan pernak-pernik lainnya. Padahal untyuk memenuhi kebutuhan sembako saja kita masih kekurangan. Untuk menunjukkan rasa sayang kita, cukup dengan perhatian yang tulus. Selain itu, perayaan valentine seperti sekarang ini seakan membuka lebar terhadap pergaulan bebas yang semakin membuat generasi muda kita menjadi bejat dan tak bermoral. Masihkah kita akan merayakan budaya valentine seperti itu, yang jelas-jelas mengandung unsur-unsur eksploitasi cinta, seks bebas dan matrealisme? Tanyakan pada hati anda dan temukan jawaban yang sesungguhnya.


* Refrensi dan gambar di ambil dari google




1 comment:

  1. Di antara dua regang gasing dadamu,
    Aku akan memohon padamu
    Setelah kau nyaris tumpas
    Bergegas deru, hendak tumpah
    tautan kelingking ini
    Di pinggir rima besi hijau kecil
    kutarik kau kembali,
    sedepa dari uap rambutmu
    yang kuhirup,
    Aku tertekuk; berlutuk

    Bergegaslah, hai kotak kecil
    malu-malu liur di saku belakang
    jeansku

    Lingkar kecil mata logam ini
    selingkar besar mata roda putar
    Hai kerlip sewarnarupa isak senja
    Lebarkan: reruas punggung telinga
    dibalut blues pink berenda

    "Malam yang putaran poros
    mata roda besarnya
    berhenti di tapak kakiku,
    kukupas kau sekelumit ari saja

    Lekatlah lebih kental kulitmu
    ke pangkal leherku

    Dan di antara dua regang gasing
    dadamu,
    kikis habislah labirin jantungku!"

    blalang_kupukupu

    ReplyDelete

b